Syarat Aqiqah Anak Perempuan
Syarat Aqiqah Anak Perempuan
Syarat
aqiqah anak perempuan ada beberapa syarat yang perlu dipahami dan
dilakukan agar sesuai syariat islam. Seblum itu pahami dulu makna Aqiqah
itu sendiri.
Aqiqah
merupakan salah satu bentuk rasa syukur orang tua atas kelahiran
anaknya adalah menggelar acara aqiqah. Mereka menyembelih binatang
ternak lalu dibagikan kepada kerabat dan tetangga.
Aqiqah
merupakan salah satu ajaran yang wajib dijalankan setiap Muslim ketika
memiliki anak. Anjuran melaksanakan aqiqah ini sesuai sunnah Rasulullah
Muhammad SAW.
Karena
itu, setiap Muslim harus mengetahui tata cara aqiqah anak perempuan dan
laki-laki sesuai sunnah Rasulullah. Selain itu, Sahabat Dream juga
perlu mengetahui masalah tata cara aqiqah orang dewasa menurut Islam.
Dengan
mengenal tata cara aqiqah yang sesuai sunnah, Muslim bisa menjalankan
hidupnya dengan tenang karena telah melaksanakan ibadah yang
diperintahkan Nabi Muhammad SAW. Untuk lebih jelasnya, berikut ini
pengertian aqiqah, menurut bahasa dan istilah.
Daftar Isi :
- Apa itu Aqiqah
- Hukum Aqiqah
- Waktu Terbaik Aqiqah
- Tata cara aqiqah
Apa Itu Aqiqah?
Dari segi bahasa Arab, aqiqah berasal dari kata al qat’u yang
berarti memotong. Kata ini memiliki dua pengertian. Makna pertama
adalah memotong rambut bayi yang baru lahir. Sementara makna ke dua
memotong atau melakukan penyembelihan hewan.
Sementara,
menurut istilah, aqiqah adalah proses pemotongan hewan ternak pada hari
ke tujuh setelah bayi dilahirkan. Penyembelihan hewan ternak saat
aqiqah sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT.
Hukum Aqiqah Anak
Hukum
aqiqah anak perempuan dan laki-laki merujuk pada hadis Rasulullah SAW
yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah.
Yang artinya: "
Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ke
tujuh, dicukur (rambutnya), dan diberi nama. (HR. Tirmidzi no. 2735, Abu
Dawud no. 2527, Ibnu Majah no. 3165. Hadits ini dishahihkan oleh
Al-Albani dalam kitab al-Irwa' no. 1165).
Sahabat Dream mungkin banyak yang bertanya tentang kalimat setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya.
Nah,
di antara pendapat para ulama adalah anak yang tidak diaqiqahkan lalu
meninggal dunia, maka anak itu tidak akan memberi syafaat bagi kedua
orang tuanya.
Hukum
aqiqah anak adalah sunnah muakkad menurut jumhur ulama. Sedangkan tata
cara aqiqah sudah dijelaskan oleh para ulama dengan berdasarkan pada
hadis Rasulullah SAW di atas.
Waktu Terbaik Aqiqah
Dalam
tata cara aqiqah sesuai sunnah Rasulullah, waktu terbaik untuk
melaksanakan aqiqah adalah di hari ke tujuh setelah kelahiran bayi.
Hal itu sudah diterangkan dengan jelas pada hadis yang diriwayatkan Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah sebelumnya.
Lantas, bagaimana menentukan hari ke tujuh untuk melaksanakan aqiqah? Disebutkan dalam Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyah bahwa jika bayi lahir siang hari, maka sudah termasuk hari pertama dari tujuh hari.
Sedangkan jika bayi dilahirkan pada waktu malam, tidak termasuk dalam hitungan. Hari pertama adalah hari berikutnya.
Misalnya,
ketika bayi lahir hari Sabtu pagi, maka hari tersebut sudah dianggap
sebagai hari pertama dari tujuh hari. Sehingga orang tuanya akan
mengerjakan aqiqah pada hari Jumat minggu depannya.
Sebaliknya,
jika bayi lahir Sabtu malam, maka hari pertamanya adalah hari Minggu
keesokan paginya. Sehingga orang tuanya boleh melaksanakan aqiqah pada
hari Sabtu minggu depannya.
Namun
ada sebagian yang menggunakan tata cara waktu aqiqah pada 14 atau 21
hari setelah kelahiran bayi. Menurut Mazhab Syafi’i, aqiqah tetap dapat
dilaksanakan setelah melewati hari ke tujuh kelahiran bayi.
Bagaimana
jika anak meninggal dunia sebelum aqiqah? Mazhab Syafi’i tetap
menganjurkan aqiqah walaupun anak tersebut telah meninggal dunia sebelum
hari ke tujuh.
Tata Cara Aqiqah Anak Perempuan dan Laki-laki Sesuai Sunnah
Sebelumnya, Dream telah
menjelaskan pengertian aqiqah, hukum aqiqah, dan waktu terbaik aqiqah.
Sekarang saatnya membahas tata cara aqiqah anak perempuan dan laki-laki
sesuai sunnah.
Urutan
atau tata cara aqiqah anak perempuan dan laki-laki sebenarnya sama
saja. Yang membedakan hanyalah jumlah kambing yang dikurbankan untuk
aqiqah.
Berikut tata cara aqiqah anak perempuan dan laki-laki sesuai sunnah.
Lalu
bagaimana dengan tata cara aqiqah anak perempuan dan laki-laki yang
sesuai sunnah Rasulullah? Berikut adalah penjelasan tentang tata cara
aqiqah menurut Islam.
1. Menyembelih Kambing
Aqiqah
identik dengan menyembelih kambing. Namun, di era modern ini,
menyembelih kambing untuk aqiqah adalah hal yang merepotkan. Karena itu,
banyak yang membeli masakan kambing yang sudah siap digunakan untuk
acara aqiqah anak.
Jumlah
kambing yang disembelih untuk aqiqah berbeda antara anak perempuan dan
laki-laki. Untuk aqiqah anak perempuan orang tua menyiapkan satu ekor
kambing. Sedangkan untuk anak laki-laki, orang tua menyembelih dua ekor
kambing.
2. Memasak Daging Aqiqah
Tata
cara aqiqah selanjutnya adalah memasak daging dari hewan yang
disembelih untuk aqiqah. Soal ini, ada dua pendapat ulama mengenai
daging aqiqah.
Pendapat
pertama mengatakan sebaiknya daging hewan aqiqah dimasak terlebih
dahulu kemudian dibagikan. Pendapat ke dua menyarankan untuk membagikan
daging aqiqah seperti daging kurban, tidak dimasak terlebih dahulu.
Namun
jumhur ulama lebih mengajurkan untuk memasak daging aqiqah terlebih
dahulu sebelum membagikannya kepada orang-orang. Hal itu diungkapkan
dalam kitab Atahzib yang ditulis Imam Al-Baghawi.
3. Memakan Sebagian Daging Aqiqah
Dari
hadis yang diriwayatkan al-Bayhaqi, sudah jelas disebutkan bahwa daging
aqiqah sebagian dimakan. Sedangkan sebagiannya lagi dibagikan kepada
orang-orang.
Tata
cara aqiqah membagikan daging ini hampir sama dengan daging kurban.
Sebagian daging aqiqah diberikan kepada keluarga Muslim yang
melaksanakan aqiqah. Sementara sisanya dapat dibagikan kepada tetangga
ataupun fakir miskin
4. Mencukur Rambut dan Memberikan Nama Saat Aqiqah
Tata
cara aqiqah berikutnya adalah mencukur rambut bayi yang baru lahir dan
memberikan nama kepadanya. Dalam tata cara aqiqah menurut Islam, orang
tua memberikan nama yang baik kepada anak yang baru lahir.
Memberikan
nama yang baik mencerminkan bagaimana akhlak dan imannya nanti kepada
Allah SWT.​ Hukum mencukur rambut bayi saat melakukan aqiqah menurut
pendapat yang kuat di kalangan ulama adalah sunnah.
5. Mendoakan Bayi Saat Aqiqah
Tata
cara aqiqah anak selanjutnya adalah mendoakan bayi yang baru lahir.
Berikut adalah bacaan doa yang sebaiknya diucapkan untuk bayi yang baru
lahir.
" U'IIDZUKA BI KALIMAATILLAAHIT TAMMAATI MIN KULLI SYAITHOONI WA HAAMMAH. WA MIN KULLI 'AININ LAAMMAH."
Yang artinya: "
Saya perlindungkan engkau, wahai bayi, dengan kalimat Allah yang
Perkasa, dari tiap-tiap godaan syaitan, serta tiap-tiap pandangan yang
penuh kebencian."
Demikianlah tata cara aqiqah anak perempuan dan laki-laki sesuai sunnah yang sebaiknya dipelajari dan dilaksanakan.
Komentar
Posting Komentar